Pawai Berdarah, Donald Trump Jadi Korban

Pawai Berdarah, Donald Trump Jadi Korban
Donald Trump saat tertembak dan dilindungi pengawalnya

Pennsylvania,AS - Donald Trump ditembak saat kampanye Pilpres. Beliau mengatakan bahwa ia telah ditembak dibagian telinga dalam kampanye Pemilihan Presiden AS. Dia mengaku mendengar "suara berdesing" dan merasakan "peluru merobek kulit" seperti yang diberitakan BBCNEWSIndonesia.

Pria yang diduga melakukan penembakan dikabarkan tewas dalam penyergapan anggota Dinas Rahasia setelah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Trump dalam pawai yang diselenggarakan di Butler, Pennsylvania.

Selain mencoba membunuh Trump, menurut laporan Dinas Rahasia, serangan ini juga menewaskan seseorang di antara kerumunan. Adapun dua orang lainnya mengalami luka kritis.

Seorang saksi mata pada pawai tersebut mengatakan kepada BBC, bahwa ia melihat seorang pria dengan senapan di atap di dekatnya sebelum tembakan terdengar.

Sekitar lima menit dalam kampanye di Butler, Pennsylvania, suara letusan keras terdengar saat mantan Presiden Donald Trump berbicara.

Kerumunan orang berteriak "merunduk". Sejumlah personel dari Dinas Rahasia AS mengerumuni mantan Presiden itu selama beberapa detik sebelum dia dilarikan ke luar panggung dengan darah yang terlihat mengucur di dekat telinga dan di sisi wajahnya. Trump sempat mengepalkan tinjunya ke udara saat dikawal menuruni tangga panggung dan menuju sebuah mobil SUV.


Dinas Rahasia AS mengeluarkan sebuah pernyataan, bahwa penyerang menembakkan sejumlah peluru ke arah panggung "dari posisi yang lebih tinggi di luar tempat kampanye". Jaraknya belakangan diketahui 182 meter. Para agen membunuh tersangka di tempat kejadian.

"Saat kampanye mantan Presiden Trump di Butler, Pennsylvania, pada malam hari tanggal 13 Juli sekitar pukul 18:15 (waktu setempat), seorang tersangka penembak melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung dari posisi yang lebih tinggi di luar tempat kampanye. Personel Dinas Rahasia AS menetralisir penembak tersebut, yang kini telah meninggal dunia. Dinas rahasia AS dengan cepat merespons dengan tindakan perlindungan dan mantan Presiden Trump selamat. Satu orang pengunjung tewas, dan dua orang lainnya mengalami luka kritis. Insiden ini sedang diselidiki dan Dinas Rahasia AS telah memberi tahu FBI," demikian pernyataan resmi Dinas Rahasia AS.(Hp*

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index