Dosen FIB Unilak Bahas Syair Perang Siak di Ajang Bergengsi Leiden University

Dosen FIB Unilak Bahas Syair Perang Siak di Ajang Bergengsi Leiden University
Sumber foto (mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru - Iik Idayanti, M.Hum, dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, berhasil mengharumkan nama Riau di ajang internasional Summer School Philology and Manuscripts from the Muslim World di Belanda. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Arabic Studies Leiden University dan berlangsung dari 19 hingga 30 Agustus 2024, bertempat di lantai 2 Perpustakaan Universitas Leiden.

Dalam ajang bergengsi tersebut, Iik, yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan I FIB Unilak, bergabung dengan 14 peserta lainnya dari universitas ternama seperti Harvard University (AS), The University of Chicago (AS), University of Oxford (Inggris), Leiden University (Belanda), serta peserta dari Malaysia, Jerman, Swedia, Cina, dan Indonesia.

“Kegiatan ini seperti perkuliahan biasa, dengan materi yang diajarkan oleh profesor berpengalaman di bidang Manuskrip Arab. Pada akhir sesi, setiap peserta mempresentasikan topik mereka di depan kelas,” ujar Iik Idayanti, Jumat (6/9/2024).

Iik memilih topik manuskrip berjudul Syair Perang Siak, koleksi Perpustakaan Universitas Leiden, yang ditulis dalam bentuk syair dengan aksara Jawi (Arab Melayu). Naskah ini sangat penting bagi sejarah Kerajaan Siak dan merupakan salah satu dari sedikit naskah yang masih tersisa, selain koleksi lain yang tersimpan di Perpustakaan Nasional RI.

Proses keberhasilannya mengikuti kegiatan ini, dijelaskan Iik, dimulai dengan pengiriman proposal yang dinilai oleh panitia, serta syarat tambahan berupa tes skor bahasa Inggris. “Alhamdulillah, saya mendapatkan kabar diterima melalui email,” ungkapnya.

Iik menyebut bahwa kegiatan ini sangat berharga karena mempertemukannya dengan para ahli manuskrip dari berbagai negara. “Ini adalah kesempatan langka dan luar biasa, bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara yang memiliki minat yang sama. Jaringan keilmuan dan pertemanan juga semakin luas,” tambahnya.

Iik tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Unilak, Fakultas Ilmu Budaya, serta Dana Indonesia dari Kemendikbud yang telah mendukung partisipasinya. Selain kegiatan akademis, para peserta juga diajak mengikuti tour susur sungai menggunakan boat di sekitar kota Leiden.

Sebagai informasi, Universitas Leiden merupakan universitas tertua di Belanda yang didirikan pada 1575. Koleksi terbesar perpustakaannya adalah manuskrip dari Indonesia, yang dikumpulkan selama masa kolonial Belanda.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index