Universitas Riau dan Stakeholder Perkuat Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Desa Kayu Ara Permai

Universitas Riau dan Stakeholder Perkuat Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Desa Kayu Ara Permai
Kelompok Jabatan Fungsional Dosen Unri, mahasiswa, pengurus kelompok konservasi mangrove dan PT Imbang Tata Alam di kawasan Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah, Desa Kayu Ara Permai, Kec. Sei Apit (sumber foto Riau Pos)

Pekanbaru – Kelompok Jabatan Fungsional Dosen (KJFD) Administrasi Pembangunan, Program Studi Administrasi Publik Universitas Riau (Unri), menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di kawasan Ekowisata Mangrove Sungai Bersejarah, Desa Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Sabtu (28/9/2024). Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas pengelolaan ekowisata mangrove, dengan melibatkan akademisi, mahasiswa, dan berbagai stakeholder.

Kegiatan yang dipimpin oleh Ketua Tim KJFD, Prof. Dr. Zaili Rusli, SD, M.Si, melibatkan sejumlah dosen serta mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) MBKM. Acara ini dihadiri oleh Penghulu Desa Kayu Ara Permai, Abdul Razak, beserta perangkat desa, kepala dusun, karang taruna, kelompok PKK, dan perwakilan PT Imbang Tata Alam (ITA), pendamping program Corporate Social Responsibility (CSR) ekowisata mangrove.

Dalam sambutannya, Prof. Zaili menekankan pentingnya pengelolaan ekowisata yang berbasis pemberdayaan masyarakat. “Ekosistem mangrove memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Dengan pengelolaan yang tepat, kawasan ini dapat menjadi destinasi wisata yang tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Penghulu Desa Kayu Ara Permai, Abdul Razak, mengapresiasi kontribusi tim dosen dan mahasiswa Universitas Riau dalam pengembangan desa mereka. “Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan, dan sinergi antara masyarakat, akademisi, serta pihak swasta terus terjalin untuk menjadikan Desa Kayu Ara Permai sebagai destinasi wisata edukasi berbasis lingkungan yang unggul,” ujarnya.

Arip Hidayatuloh, perwakilan dari PT ITA, juga menyatakan dukungannya terhadap program pelestarian mangrove ini melalui CSR perusahaan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder dalam melaksanakan program yang dirancang secara partisipatif untuk mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Kegiatan PKM ini mencakup pendampingan dalam berbagai aspek, seperti pengelolaan wisata berbasis ekologi, pemberdayaan kelompok sadar wisata, serta penguatan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak swasta untuk mengembangkan potensi ekowisata mangrove yang berfokus pada wisata edukasi berbasis lingkungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index