Jakarta - Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dimintai pertanggungjawaban oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia andai target investasi Rp1.650 triliun di 2024 gagal diraih sesuai sumber berita cnnindonesia.com.
Beliau mengatakan sebelumnya tak pernah ada alumni IPDN yang bekerja di BKPM. Namun, kini ada tiga lulusan sekolah kedinasan itu yang menjadi pejabat di bawah kepemimpinannya, termasuk Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Edy Junaedi.
"Sekarang yang mengurus berapa investasi masuk pada 2024 sebesar Rp1.650 triliun adalah alumni IPDN, ya, namanya Edy. Ini deputi dia sekarang. Jadi, praja itu gak boleh lagi berpikir hanya menjadi Camat, Sekda, ndak bisa! Harus sudah masuk ke sektor-sektor investasi," jelasnya dalam Kuliah Umum IPDN yang disiarkan secara daring, Jumat (12/7).
Bahlil juga memberikan penjelasan secara gamblang bagaimana target investasi yang harus dipenuhi untuk Tahun ini. "Jadi, 2024, tahun ini (kalau) target investasi Rp1.650 triliun tidak tercapai, berarti kampus ini yang salah, karena ini (Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Edy Junaedi) alumni kampus IPDN," tegas Bahlil.
Akan tetapi, Bahlil meyakini lulusan IPDN adalah orang-orang kompeten. Oleh karena itu, Bahlil optimistis target investasi yang diamanatkan Presiden Joko Widodo itu bisa tercapai. "Karena alumni IPDN memang paten punya," kata Bahlil disambut riuh tepuk tangan peserta kuliah umum.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Menteri Bahlil mendapatkan pujian secara khusus dari Rektor IPDN, Hadi Prabowo saat sebelum ditunjuk menjadi staff pengajar pada kuliah umum. Bahkan, sang menteri dianugerahkan penghargaan Kartika Astha Brata Utama dan juga sekaligus didapuk sebagai alumni kehormatan.(hp*