PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru segera merealisasikan kerja sama dengan investor asal Tiongkok dalam pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Kecamatan Rumbai. Sampah yang selama ini menjadi persoalan, nantinya akan diolah menjadi energi listrik.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyebutkan bahwa penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK) dengan pihak investor segera dilakukan.
“Kita akan sama-sama meninjau TPA yang sudah dikerjasamakan dengan investor Tiongkok. Nanti ada penandatanganan SPK,” kata Agung, Kamis (14/8/2025).
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Sekretaris Daerah Zulhelmi Arifin bersama Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, yang beberapa waktu lalu meninjau pabrik pengolahan sampah milik investor di Tiongkok.
Di sana, rombongan Pemko menyaksikan langsung bagaimana sampah diolah dengan teknologi modern hingga menghasilkan energi listrik. Sistem inilah yang akan diterapkan di Pekanbaru.
“Ini bisa menjadi pilot project, karena sebelumnya sudah kita bahas dalam beberapa rapat. Banyak terobosan yang sedang kita lakukan,” lanjut Agung.
Pemko menilai, pengelolaan sampah menjadi energi tidak hanya memberi solusi lingkungan, tetapi juga membuka peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menariknya, kerja sama ini dilakukan tanpa adanya biaya tipping fee, atau biaya yang biasanya ditanggung pemerintah dalam pengelolaan sampah.
“Selama ini sampah menjadi beban, tapi dengan pola kerja sama ini justru bisa menjadi sumber pendapatan,” jelasnya.
Dalam kunjungan ke Tiongkok, Pemko juga melihat teknologi membran penutup sampah, sistem pengelolaan limbah, hingga proses konversi gas metan menjadi energi listrik yang kemudian disalurkan ke perusahaan listrik setempat.
Jika terealisasi, pengelolaan TPA Muara Fajar dengan teknologi ini diharapkan dapat menjadikan Pekanbaru sebagai salah satu kota percontohan dalam pengelolaan sampah modern di Indonesia.