PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya menekan angka anak putus sekolah. Saat ini, hampir 1.500 anak yang sebelumnya putus sekolah berhasil dijaring untuk kembali melanjutkan pendidikan.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan verifikasi dan pengelompokan terhadap berbagai persoalan yang menyebabkan anak-anak tersebut tidak melanjutkan sekolah.
“Harus kita carikan solusi hingga mereka bisa tamat. Jadi memverifikasi ini bukan untuk mengurangi jumlah anak yang harus kita tolong,” tegas Agung, Jumat (15/8/2025).
Dari hasil pendataan, sejumlah anak putus sekolah terkendala ijazah yang ditahan pihak sekolah swasta akibat tunggakan biaya. Ada juga yang berhenti sekolah karena persoalan bullying, serta faktor lainnya.
Menurut Agung, biaya pendidikan anak-anak ini sepenuhnya akan ditanggung Pemko Pekanbaru. Mereka bisa kembali melanjutkan ke jenjang pendidikan formal mulai SD, SMP, SMA hingga mengikuti program kesetaraan Paket B.
“Menariknya, beberapa anak-anak putus sekolah ini karena persoalan ijazah mereka di sekolah swasta. Ada yang harus bayar tunggakan hingga Rp29 juta, dan ada juga masalah bullying,” ungkapnya.
Untuk tunggakan biaya sekolah, Pemko Pekanbaru akan melakukan komunikasi dengan pihak sekolah guna mencarikan solusi agar ijazah dapat segera diambil. Setelah itu, anak-anak tersebut akan kembali disekolahkan sesuai tingkatan pendidikan yang seharusnya mereka tempuh.